Abadi: Salah satu sifat Tuhan yang menggambarkan tentang sebuah eksistensi yang tidak diakhiri dengan ketiadaan, kesudahan, dan kehancuran (la a>khira lahu). Sedangkan eksistensi selainNya diawali oleh sebuah permulaan dan dikhiri dengan dengan “kesudahan”. Berbeda dengan dengan keabadian makhluk yang tergantung dengan keberadaanNya (Muqayyad), keabadian Tuhan bersifat independen tidak membutuhkan pada keberadaan SelainNya (Ghair muqayyad).
Abangan (Clifford Geetz): Model keberagamaan yang cenderung melakukan pribumisasi ajaran Islam (indigenous) dengan cara mengadopsi tradisi-tradisi jawa sebagai sebuah kearifan lokal yang memberikan warna baru bagi keislaman mereka.
Abid (Hamba): Menggambarkan sebuah relasi antara eksistensi subordinan yang sepenuhnya bergantung kepada kekuatan Eksistensi Superior dan Otonom (Ma`bud). Eksistensi subordinan (`Abid) ini tidak memiliki daya dan kuasa sedikitpun terhadapNya, sebaliknya Eksistensi Superior (Ma`bud) memiliki kuasa penuh terhadapnya (`abid).
Abnormal: Perilaku atau keadaan yang menyimpang dari standar normal (i`tidal), dalam hal ini, para sufi memasukkan aspek syari`ah (islamic law), disamping standar-standar lainnya, seperti; norma sosial, kurva normal (statistik), pendekatan biologis, dan lain sebagainya. Adapun Kriteria atau standar abnormalitas dalam psikologi modern diantaranya; Perilaku yang tidak biasa, perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial, persepsi atau interpretasi yang salah teradap realitas, berada dalam stress personal yang tidak signifikan, perilaku maldaptif dan self defeating, perilaku yang membahayakan, model biologis dan sebagainya.
Abreaksi (Mudzakarah): Sinonim dengan katarsis, yakni semacam teknik pelepasan ketegangan atau konflik yang dikembangkan psikoanalisa dengan cara klien (murid) diminta untuk mengenang kembali dan mencurahkan semua isi hatinya kepada terapis (Mursyd).